Demo Blog

Crysis 2

by Agung Surya Sunday, May 22, 2011

Ketika game Crysis pertama kali muncul di tahun 2007 ia membuat banyak gamer terperangah sekaligus terbelalak. Game tersebut membuat kantong banyak gamer jebol mengupgrade komputer mereka yang tak kuat memainkannya. Tidak heran kalau game tersebut langsung dipuja-puja para pendewa teknologi sebagai pembuktian kualitas teknologi yang mumpuni. Empat tahun berselang dan sekuelnya diluncurkan. Apakah Crytek sekali lagi akan menguras kantong para gamer?

Amazing Graphic

Crysis 2 bersetting tiga tahun setelah game pertamanya. Setting pun sudah dipindahkan lokasinya dari hutan alam menjadi hutan beton di New York. Kota New York sebagaimana yang pernah saya bilang di review sebelumnya – adalah kota paling favorit untuk diinvasi oleh para alien dan Crysis 2 bukan perkecualian. Kali ini alien yang hendak menginvasinya adalah alien berbentuk cumi-cumi yang bernama “Ceph“. Kamu berperan sebagai seorang anggota Marine bernama Alcatraz yang seluruh timnya terbantai. Di tengah sekaratnya dirimu seorang berbaju mirip robot dan menyebut dirinya Prophet menyelamatkanmu.

Prophet lebih dari sekedar menyelamatkanmu tetapi juga menyelamatkan nyawamu dengan melepas baju Nanosuite dan memasangkannya padamu. Nanosuite ini adalah sebuah sistem baju super yang memungkinkanmu berlari lebih cepat, melompat lebih jauh, juga lebih kuat dibandingkan manusia biasa. Dengan semua kemampuan ini Alcatraz bisa jadi harapan terakhir manusia untuk melawan para Ceph. Bisakah kamu menuntun Alcatraz dalam perjalanannya?



Saya tahu kebanyakan dari kalian pasti penasaran dengan kualitas grafis dari Crysis 2. Sekeren apa sih game debutan dari engine terbaru Crytek: CryEngine 3 ini? Hasilnya memang cukup impresif. Dari beberapa video perbandingan visual yang saya tonton Crysis 2 tentu saja paling apik di versi PC, disusul PS3 dan baru 360. Akan tetapi saya rasa dengan alasan yang sama (dirilis di konsol) performa Crysis 2 tak seratus persen bisa dimaksimalkan di PC. Buktinya PCku yang specnya biasa saja game ini bisa dijalankan dengan lancar di setting Normal dan hanya agak tertatih di setting High. Oh ya, bagi mereka yang cinta setting di PC mungkin kecewa karena Crysis 2 tidak memberi fleksibilitas seperti para prekuelnya.

Blast the Ceph

Tetap saja dengan semua yang saya katakan di atas kualitas grafis Crysis 2 sangatlah impresif. Gedung yang hancur, musuh dan jenis alien Ceph (juga tentara) yang berbeda-beda, sampai luasnya lansekap membuatku sangat terkesan, Berbeda dengan game-game FPS lain yang setpiece aksinya ‘memaksa’ gamer terlibat di dalamnya, Crysis 2 membiarkan hal itu terjadi memberi kesempatan gamer berhenti menonton atau terus berlalu. Dan kebebasan ini justru membuatnya lebih riil.

So my verdict is… Selamat kepada Crytek yang bisa membangun sebuah sekual yang tak kalah impresif dengan kedua game dalam franchise ini sebelumnya.

System Requirments

Hosted on Photoserver.ws




Read More..
0 comments more...

Dragon Age Origins

by Agung Surya

Setelah Mass Effect, Star Wars: Knights of the Old Republic, dan Baldur's Gate kini hadir Dragon Age: Origins, sebuah kisah epik kekerasan, nafsu, dan pengkhianatan. Kelangsungan hidup manusia terletak di tangan mereka yang terpilih oleh nasib. Anda adalah Warden Grey, salah satu yang tersisa dari perintah kuno wali yang telah membela tanah air selama berabad-abad.

Dikhianati oleh seorang jenderal terpercaya dalam pertempuran kritis, Anda harus memburu pengkhianat dan membawanya ke pengadilan. Ketika Anda melawan jalan menuju konfrontasi final dengan musuh yang jahat, Anda akan menghadapi musuh yang mengerikan dan terlibat dalam pencarian epik untuk menyatukan masyarakat dunia yang berbeda . Sebuah asmara dengan shapeshifter( Morrigan ) menggoda mungkin memegang kunci kemenangan, atau dia mungkin pengalihan berbahaya dari misi utama Anda. Untuk menjadi seorang pemimpin, Anda harus membuat keputusan kejam dan bersedia mengorbankan teman-teman Anda dan orang-orang terkasih untuk kebaikan umat manusia.



System Requirments

Hosted on Photoserver.ws

Read More..
0 comments more...

Darksiders

by Agung Surya Sunday, April 17, 2011

Sudah pernah dengar mengenai game Darksiders? Kalau sudah, kami yakin pasti Gamers tahu seperti apa gamenya. Sedangkan bagi yang belum pernah, anggaplah ini sebagai sebuah game yang merupakan kombinasi dari God of War, Devil May Cry dan sedikit elemen dari The Legend of Zelda: Ocarina of Time. Walau Darksiders tidak sebagus seperti halnya game-game tersebut, tapi kami rasa Vigil Games berhasil mengembangkan game ini sedemikian rupa sehingga bisa menjadi sebuah game yang cukup menarik dan unik serta bagus untuk dimainkan.

Secara garis besar, grafis dari Darksiders ini cukup halus dan terlihat tajam. Suaranya juga cukup memadai dan terdengar pas sekali dengan permainan, ditambah lagi dengan lamanya waktu yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan permainan tersebut, yaitu sekitar lebih dari 48 jam untuk bisa menyelesaikan mode single-player itu sendiri. Ada banyak sekali peralatan yang bisa kamu kumpulkan, senjata yang bisa kamu upgrade, combo untuk dipelajari dan juga item-item spesial yang bisa kamu temukan. Musuh yang akan kamu hadapi juga sangatlah beraneka ragam, dungeon yang ada penuh dengan teka-teki yang menantang dan dengan ada banyaknya benda-benda tersembunyi yang bisa kamu temukan, semuanya itu menjadi sebuah alasan tersendiri bagi kamu untuk terus kembali memainkan game ini dan mencari benda-benda tersembunyi tersebut.



Dalam game ini, kamu akan berperan sebagai War, salah satu dari Horsemen of the Apocalypse. Kekuatannya itu cukup dikenal dan ia sangatlah dihormati oleh bahkan mereka yang merupakan karakter musuh yang paling kuat sekalipun. Walau secara penampilan ia bukanlah seorang karakter yang memiliki tipikal seorang pahlawan pada umumnya. Semuanya itu disebabkan karena kepribadian dari War itu sendiri yang bisa dikatakan tidak terlalu peduli dengan semua hal yang ada di sekitarnya.

Apabila kamu sudah pernah memainkanGod of War, maka elemen yang satu ini pastinya akan sangat kamu ketahui dengan baik. Setelah beberapa kali kamu menyerang musuh, nantinya di atas kepala musuh tersebut akan muncul gambar sebuah tombol (tombol X). Apabila pada saat itu juga kamu menekan tombol yang dimaksud, maka War akan langsung menghabisi musuh dengan brutal. Apakah gerakannya akan selalu sama? Tidak. Animasi di saat kamu mengalahkan musuh lemah dan musuh yang kuat akan berbeda satu sama lainnya. Tentu saja dalam hal ini, saat menghabisi musuh yang lebih kuat, animasi gerakan War akan terlihat lebih rumit dan keren.

Bagi gamer yang sudah cukup ahli dalam memainkan game seperti ini, mungkin berminat untuk meningkatkan tingkat kesulitan permainan tersebut. Perlu kami akui, tingkat kesulitan yang ada dalam permainan ini masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan pertarungan dalam Devil May Cry yang terhitung sangat rumit dan bahkan musuh yang keluar juga tidak terlalu menantang seperti halnya God of War. Disini, kamu tidak akan memerlukan refleks yang tinggi. Jadi siapa saja sebenarnya bisa memainkan game yang satu ini dengan mudah dan tanpa kesulitan.

System Requirments

Hosted on Photoserver.ws

Read More..
0 comments more...

The Last Remnant

by Agung Surya Friday, February 4, 2011

Sebuah Game RPG dengan unsur strategi dan sistem pertarungan yang unik dan yang pertama kali diciptakan oleh Square Enix dengan menggunakan grafik engine "Unreal Engine 3".Cerita game ini cukup simpel, dimana mengisahkan tokoh utama yang bernama Rush Sykes yang mencari adiknya yang bernama Irina. Adiknya diculik oleh sekelompok orang jahat. Dan ditengah pencarian adiknya, Rush secara tidak langsung terlibat konflik yang tengah terjadi antar dua fraksi yang saling berusaha menguasai artifak – artifak yang dinamakan Remnant.Dunia The Last Remnant dihuni beragam macam ras yang cukup menarik. Seperti ras Qsitis yang memiliki bentuk seperti manusia kadal. Ras Mitras yang merupakan manusia. Ras Yamas yang memiliki bentuk manusia ikan. Dan masih banyak ras lainnya. Peta dunia dalam game ini sangat luas. Tapi gamer tidak perlu menjelajahinya hanya tinggal memilih saja lokasi yang ingin dituju. Peta dunia di game ini terdapat berbagai macam kota dan dungeon yang dapat dijelajahi, seperti gua, kastil, hutan, dll.

Selain menyelesaikan quest utama, gamer juga dapat menyelesaikan quest sampingan yang cukup menarik untuk di ikuti. Seperti menolong orang yang diculik oleh bandit. Dan tentu saja jika gamer berhasil menyelesaikan misi, bakal ada hadiah setimpal berupa uang dan item. Uang yang didapat dapat dipergunakan untuk berbelanja keperluan karakter seperti senjata, perisai, aksesoris, dan item. Atau untuk merekrut pasukan baru di Guild.

Pertarungan merupakan bagian yang paling menarik dalam game ini. Gamer diharuskan pandai menerapkan strategi dalam memilih perintah bertarung yang ditampilkan secara sederhana. Seperti menyerang dengan senjata, menyerang mengunakan sihir, bertahan, mengunakan ability dan skill tertentu untuk menciptakan daya rusak yang lebih besar, jika HP karakter berkurang, maka dengan sendirinya akan muncul pilihan perintah mengisi HP karakter. Atau jika gamer tidak ingin repot, bisa juga menyerahkan sepenuhnya kepada komputer dalam memberikan perintah bertarung.

Dalam pertarungan, gamer dapat mengendalikan hingga 5 pasukan yang terdiri dari beberapa unit atau karakter. Dan selama pertarungan berlangsung, gamer terkadang juga diharuskan memencet tombol dengan tepat sesuai dengan tombol yang muncul di layar. Jika nilainya sempurna, gamer bisa menberi serangan balik kepada lawan, menghindari serangan musuh, atau memberikan daya rusak yang luar biasa kepada musuh. Setelah perintah-perintah diberikan dan menekan tombol X untuk memulai pertempuran, gamer akan melihat sudut pandang kamera yang diambil dari berbagai posisi seperti menonton sebuah film pertarungan yang mengagumkan.

Selain itu, setiap berhasil memenangkan pertarungan, gamer akan mendapatkan “Loot” yang sangat berguna sebagai bahan untuk mengupgrade senjata dan pelindung yang dimiliki oleh karakter agar menjadi lebih powerful. Tidak ada experince point dan level point yang harus dikejar dalam game RPG ini. Karakter dalam game ini akan berlevel up dengan sendirinya sesuai dengan performa gamer selama permainan.
Jika bertemu monster dalam jarak tertentu, gamer dapat langsung menantang monster tersebut dengan menekan tombol RT pada kontrol Xbox 360. Atau jika sedang malas bertarung, gamer dapat juga meloloskan diri dengan menekan tombol RB untuk mengunakan jurus memperlambat waktu. Sehingga karakter gamer dapat dengan mudah menghindari para monster yang mencoba mengepung.

Kualitas grafis game RPG ini yang mengunakan engine “Unreal Engine 3” sungguh menawan. Mimik muka pada karakter terlihat dengan jelas saat mengekpresikan perasaan, serta rambut karakter yang bergerak dengan mulus saat tertiup angin.
Walau loading yang dimiliki oleh game ini cukup lama dibandingkan dengan game RPG Infinite Undiscovery yang juga dari pegembang yang sama. Tapi, game The Last Remnant masih merupakan salahsatu game RPG yang wajib anda miliki. Selain menghadirkan alur cerita yang cukup menarik untuk diikuti dan tidak membosankan serta sistem pertarungan yang dihadirkan cukup menarik dan menantang. Didukung dengan visual yang berkualitas Next-Gen bakal menambah keasikan bermain dalam game ini.



System Requirments

Hosted on Photoserver.ws

Read More..
0 comments more...

Resident Evil 5

by Agung Surya Tuesday, December 28, 2010

Game yang akan penulis review kali ini sudah memulai debutnya di tahun 1996 dan memiliki jutaan penggemar setia yang selalu menanti-nantikan kelanjutan ceritanya. Dalam game tersebut kita akan berhadapan dengan serangan zombie dan monster-monster lainnya, pasti kalian sudah menduga game apa yang akan kami review kali ini. Yak betul sekali, game yang kami maksud adalah Resident Evil 5. Resident Evil 5 sudah menjadi hype tersendiri di dunia game, nama besar serial Resident Evil atau Bioharzard seperti sudah menjadi jaminan mutu. Bahkan bisa dibilang serial Resident Evil tidak pernah tampil mengecewakan. Prestasi tersebut rupa-rupanya diwariskan ke Resident Evil 5 sebagai seri pertama yang singgah pada konsol next-gen sama seperti Devil may Cry 4 yang dirilis pada awal tahun 2008 kemarin.

Di Resident Evil 5 kita akan berperan sebagai Chris Redfield yang sudah menjadi anggota BSAA (Bioterrorism Security Assessment Alliance). Kali ini Chris berpasangan dengan Sheva Alomar bukan Jill Valentine. Kayaknya mentang-mentang Chris masuk ke BSAA dan memiliki waktu libur yang lebih lama dari Leon, Chris yang tampil di Resdient Evil 5 memiliki otot yang lebih kekar dan dada yang lebih bidang dari Carlos Olivera sekalipun.

Selama bertualang di Afrika Chris harus bahu membahu dengan Sheva untuk melawti rintangan ataupun mengalahkan para Majini (Plagas). Nama Plagas kembali dibawa-bawa di Resident Evil 5. Jadi bisa dipastikan kalau mahluk penyebab mutasi aneh dan mengerikan yang ada di sini bukanlah virus melainkan para parasit yang dulu pernah dihadapi oleh Leon. Para Uroboros/Majini (Plagas Type 2) langsung tumbuh menjadi dewasa, tidak seperti para Ganados yang mengalami fase anak-anak, loh kok jadi spoiler ya. Yang jelas Resident Evil 5 memiliki fitur offline co-op mirip dengan serial Gears of War, fitur ini sedikit banyak menghilangkan rasa horor dan survive yang ada di Resident Evil. Tapi enggak apa-apa, toh sebagai gantinya kita akan disuguhi aksi yang intens dan ketegangan yang tidak ada habis-habisnya.

Spek Minimum
• OS: Windows XP
• CPU: Intel Pentium D / AMD Athlon 64 X2
• RAM: 1 GiByte Windows Vista / 512 MiByte Windows XP
• HDD: 8.0 GByte
• Monitor: 800 x 600 pixels
• Graphics card: 256 MiByte VRAM / Shader Model 3.0 / Nvidia Geforce 6800 / Ati Radeon HD 2400 Pro
• Input: Mouse and keyboard

Untuk sementara link belum tersedia karena penulis belum mampu menyediakan sampai 36 part tetapi untuk membeli silahkan hubungi :
no telp : 085765010130
e-mail: black_tenager@yahoo.co.id
2 Keping DVD (Rp 30.000)
Read More..
0 comments more...

Fable : The Lost Chapter

by Agung Surya Monday, December 27, 2010

Fable adalah sebuah game dimana game ini akan membawa Anda ke dalam suatu fantasi menarik. Kebebasan penuh dan pilihan moral menjadi bagian apik yang disajikan oleh game keluaran Lionhead Studios ini.

Legenda kepahlawanan ini diawali dengan impian si pahlawan untuk menjadi orang yang hebat dan trauma atas rangkaian malapetaka yang telah menimpanya. Kedua hal ini memotivasi dirinya untuk berkerja keras dan membentuk legenda atas dirinya sendiri. Legenda ini tidak selalu tercipta dari kebaikan, tetapi dapat juga tercipta dari kejahatan besar yang telah dilakukannya. Kira-kira seperti inilah fokus cerita dari Fable: the Lost Chapter. Dalam game ini Anda akan mengambil posisi seorang anak muda yang kehilangan keluarganya karena serbuan sekelompok bandit ke desa yang ditinggalinya.

Fable adalah RPG dengan alur cerita yang sangat kuat. Berbeda dengan rata-rata game RPG serupa yang tokohnya tiba-tiba langsung datang dan menyelamatkan dunia (Diablo, Morrowind, dan lain-lain), Fable justru menceritakan sang tokoh mulai dari masa kecilnya sampai dewasa. Setiap tahapan hidupnya berperan penting dalam pembentukan kepribadian sang jagoan. Di samping alur cerita yang sangat kuat tadi, Anda juga akan diberikan kebebasan penuh untuk menentukan pilihan dan rangkaian tindakan yang menentukan apa jadinya Anda di masa mendatang. Contohnya, Anda dapat memilih antara quest yang mengharuskan Anda mempertahankan desa dari bandit-bandit atau malah membantu bandit-bandit membantai dan merampok desa tersebut.

Fable memiliki sistem yang khusus dalam pembentukan karakter. Jika RPG pada umumnya menggunakan sistem leveling yang akan memberikan Anda kekuatan setiap kali Anda naik level dan memiliki batasan kelas karakter yang Anda pilih, maka Fable berfokus di sistem experience point. Poin-poin pengalaman dapat Anda peroleh setiap kali Anda menyelesaikan quest ataupun membunuh musuh. Poin-poin ini dapat Anda distribusikan secara bebas ke masing-masing statistik atau untuk membeli beberapa skill yang tersedia. Dengan demikian Anda dibebaskan untuk menjadi fighter yang kuat, Archer yang lincah, Mage yang handal, atau bahkan ketiga-tiganya! Kalau Anda cukup rajin, Anda dapat saja menjadi Master karakter.

Quest atau pencarian dalam dunia Fable seakan tidak ada habis-habisnya. Ini dikarenakan luasnya dunia Fable dan latar belakang yang bersetting fantasi. Jadi, jangan heran apabila Anda menemukan berbagai hal aneh. Keanehan tersebut dapat berbentuk monster kecil dan gendut yang disebut Hobbes, roh-roh jahat, menerima quest dari seorang hantu, sampai menemukan pintu batu besar yang dapat berbicara. Pintu batu besar ini menjaga ruangan rahasia dan hanya dapat dimasuki apabila Anda memenuhi syarat-syarat yang diajukan oleh si penjaga pintu. Syarat-syarat ini dapat berupa tantangan melawan bawahannya atau membantunya melepaskan kegundahan hati. Rahasia yang menunggu dibelakang pintu tersebut berupa barang-barang khusus yang tidak dapat dibeli di toko-toko atau pedagang jalanan.

Disamping pukulan biasa, Anda juga dapat memperoleh pukulan kuat yang tidak bisa di tangkis.Pada game ini Anda juga dapat berinteraksi dengan dunia Fable melalui bentuk ekspresi. Bentuk-bentuk ekspresi ini ada banyak, seperti (maaf) kentut, tap dance, merayu, melontarkan humor, dan lain sebagainya. Jadi, setiap orang bisa Anda ajak bicara. Malah sebagian di antara mereka akan menawarkan Anda sidequest-sidequest dengan upah yang lebih rendah tentunya. Yang patut diperhatikan adalah interaksi Anda dengan kaum hawa. Anda tidak hanya dapat mengajaknya berbicara, tetapi juga berkencan, memberikannya hadiah, dan mengajaknya menikah. Jika Anda bosan dengan istri Anda, Anda dapat saja menceraikannya dan menikah dengan orang lain.

Untuk mendownload klik link berikut .


Tetapi jika ingin membeli
informasi pemesanan hubungi :
no telp :085765010130
email : black_tenager@yahoo.co.id
1 keping DVD (Rp 15.000)
Read More..
0 comments more...

Battle Realms : Winter of Wolf

by Agung Surya Thursday, December 23, 2010

Tidak mudah membuat real-time strategy game, karena banyak yang menganggap genre yang jenuh. Dan tidak hanya diisi dengan fluff - tidak peduli apa selera atau preferensi gameplay mungkin, kemungkinan besar sudah ada yang sangat baik secara real-time strategy game dalam 12 bulan terakhir yang akan menjadi pasangan yang tepat untuk Anda. Awal tahun ini, Blizzard's Warcraft III bertemu dengan sukses yang luar biasa, dan masih banyak dimainkan dan sangat populer. Yang lebih baru Age of Mythology membuat rekan baik yang sesuai, dengan skala yang lebih besar. Sementara itu, Medieval: Total War memiliki tingkat kedalaman dan kompleksitas taktis tidak ditemukan di sebagian besar strategi permainan, dan Pemberantasan Misi: Barbarossa ke Berlin menggunakan real-time mengubah resolusi dan sangat realistis unit-unit militer untuk benar-benar menemukan kembali wargaming modern. Dengan persaingan sengit di semua bidang, sulit bahkan untuk tahun lalu paling menonjol real-time strategy game untuk tetap relevan hanya setahun setelah pembebasan mereka. Ini benar-benar masalah terbesar dengan Battle Realms: Winter of the Wolf, yang secara teknis yang cukup padat pengaya tahun lalu seni bela diri khas bergenre real-time strategy game

Untuk mendownloadnya klik tombol ini
Read More..
0 comments more...

Sample Widget